Cara Belajar Olimpiade Kimia a la OCIW
Begitu banyak request pertanyaan mengenai hal sesederhana ini hmm… Oke jadi sedikit akan dibeberkan cara belajar saya… Perlu diingat bahwa cara belajar ini 100% saya dan mungkin tidak berlaku untuk semua orang. Namun ada step-step yang terlebih harus dikerjakan:
Find Your Motivation
Apa gunanya saya belajar? Apa yang saya kejar? Sebelum memutuskan untuk mengambil langkah ninja seberat “ngambis”, terlebih dahulu anda harus memiliki motivasi dan tujuan yang jelas. Tujuan saya sendiri jelas: Gold IChO. Motivasi saya? Motivasi saya sebenarnya terbangun dari kegagalan-kegagalan di bidang matematika saat SD dan SMP, lalu mencari jalan lain di Kimia. Tanpa motivasi, mental anda akan mudah dijatuhkan oleh peserta lain.
Do I Love Chemistry?
Hanya mereka yang mencintai bidangnya-lah yang dapat “survive” di per-olimpiade-an. Seambis apapun anda, siap-siap jatuh bila anda merasa bahwa ambis adalah suatu beban, bukan kesenangan. Belajar kimia bagi saya sendiri adalah suatu kesenangan, that’s why I’m now here. Banyak dari teman saya yang “ambis” tetapi tidak mencintai apa yang ia kerjakan dan tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Cara Belajar Saya
Cara belajar sampai ke IChO hmm… Dulu saya sebelum OSN 2016 hanya tahu buku-buku berembel-embel “sukses olim” atau “pasti medali”. Let me tell you, JANGAN percaya buku-buku semacam itu. Belajarlah menggunakan textbook yang pasti kredibel: silahkan baca lihat di page ebook.
Okay, bagian ini memang terdengar sangat “nerd”, tapi memang keseharian saya dulu adalah belajar. Apabila waktu luang anda sepulang sekolah dikurangi makan, mandi, nugas, dll. adalah 3 jam, gunakan maksimum 1 jam untuk ngegame dan 2 jam untuk belajar.
Apa yang dipelajari
Anda harus memulai membangun tentu dari dasar. Belajarlah dari textbook kimia dasar. Lalu prioritaskan kimia organik… TBH saya sangat cinta kimia organik sih… Setelah OSN dan akan masuk pelatnas, baru supply pengetahuan anda dengan yang “aneh-aneh”. Cara belajar juga tidak hanya harus baca textbook, juga seimbangkan dengan latihan soal agar tidak bosan. Untuk apa-apa yang saya pelajari, nantikan post OSN Pekanbaru 2017 🙂
Olim, Sekolah, dan Pelatnas
Untuk mengurus waktu olim dan sekolah, saya memprioritaskan waktu olim. Apabila saya punya sedikit waktu belajar olim dan sekolah, saya lebih pilih belajar olim dan dapat nilai jelek di sekolah. Apa gunanya nilai bagus di sekolah, kalau ranking cuma bakal dapat uang receh dan pujian sebentar? Sebagian dari anda berpikir: “untuk SNMPTN”. Let me tell you: nilai anda ga seberapa pengaruh apabila sekolah anda ga favorit, Hehehe… Stop berharap ke SNMPTN… Fokuslah ke Olim, secara tidak langsung membantu anda persiapan SBMPTN. Lagipula, kalau anda bisa sampai tingkat Internasional… Universitas luar negeri siap menerima anda dengan senang hati, tanpa tes 🙂
Pelatnas dan sekolah, bagaimana bagi waktu? Santai, dulu saya termasuk salah satu penggiat “ranking sekolah”. Setelah tahu dunia olimpiade, saya jujur tidak merasa nilai sekolah “penting banget” lagi… Asal dapat nilai cukupan saja lah dari tugas-tugas saya sudah puas 🙂 Yang penting, waktu belajar untuk olimnya banyak. Berdoalah sekencang mungkin agar mendapat guru-guru yang baik-baik dan pengertian…
Libur = Time to Study
Hari Sabtu dan Minggu adalah “surga” bagi mereka yang suka liburan, jalan-jalan, hangout, dll. Namun bagi saya, hari Sabtu dan Minggu adalah “surga”nya waktu belajar. Sabtu dan Minggu adalah waktu yang bagus untuk curi start dari peserta lain. Di saat yang lain senang-senang atau enak-enakan tidur, di saat itulah kesempatan kalian curi kesempatan ambis 🙂. Sabtu dan Minggu, asumsikan waktu bebas kalian 20 jam, pergunakan setengahnya untuk ambis olim, sisanya buat bersenang-senang, ngabisin 1 season anime, misalnya.
Sekianlah cara belajar saya, menarik tidak?